ANIMASI GIF
Sabtu, 17 Januari 2015
BUDIDAYA LELE KOLAM TERPAL
BUDIDAYA LELE DALAM TERPAL
Budidaya ikan lele dengan media kolam terpal
saat ini menjadi pilihan paling favorit dibandingkan dengan media yang lain karena lebih ringkas, praktis, hemat dan lebih mudah dikontrol. Cara ternak lele di kolam terpal ini pun menjadi sangat populer dikarenakan mudahnya media dan bahan yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan ini tanpa harus memiliki lahan yang luas. Ditambah dengan menggunakan Produk Organik NASA (PT. Natural Nusantara) hasilnya pun akan lebih maksimal.
Keuntungan/Kelebihan Budidaya ikan Lele di Kolam Terpal :
Tidak membutuhkan lahan besar dan dapat disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki, sehingga di perkarangan rumah pun kita dapat membudidayakannya.
Biaya yang dikeluarkan relatif lebih kecil.
Tidak terpengaruh oleh kondisi tanah, beberapa daerah mungkin mengandung tanah yang sudah terkontaminasi dengan zat kimia dan tidak steril dari hama.
Mudah dalam pengeringan dan mengganti air agar tetap bersih.
Lebih fleksibel dan dapat dipindahkan jika diperlukan
Mudah dalam mendeteksi hama penyakit.
Mudah dalam mengamati pertumbuhan dan perkembangan lele
Pada saat panen akan lebih mudah dan sangat praktis
Budidaya ikan lele dengan media kolam terpal
saat ini menjadi pilihan paling favorit dibandingkan dengan media yang lain karena lebih ringkas, praktis, hemat dan lebih mudah dikontrol. Cara ternak lele di kolam terpal ini pun menjadi sangat populer dikarenakan mudahnya media dan bahan yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan ini tanpa harus memiliki lahan yang luas. Ditambah dengan menggunakan Produk Organik NASA (PT. Natural Nusantara) hasilnya pun akan lebih maksimal.
Keuntungan/Kelebihan Budidaya ikan Lele di Kolam Terpal :
Tidak membutuhkan lahan besar dan dapat disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki, sehingga di perkarangan rumah pun kita dapat membudidayakannya.
Biaya yang dikeluarkan relatif lebih kecil.
Tidak terpengaruh oleh kondisi tanah, beberapa daerah mungkin mengandung tanah yang sudah terkontaminasi dengan zat kimia dan tidak steril dari hama.
Mudah dalam pengeringan dan mengganti air agar tetap bersih.
Lebih fleksibel dan dapat dipindahkan jika diperlukan
Mudah dalam mendeteksi hama penyakit.
Mudah dalam mengamati pertumbuhan dan perkembangan lele
Pada saat panen akan lebih mudah dan sangat praktis
Cara Teknis Budidaya Ikan Lele
Cara budidaya ikan lele di kolam terpal harus disesuaikan dengan jumlah bibit lele yang akan dikembangbiakkan. Usahakan kolam terpal nantinya masih menyisakan ruang yang cukup untuk pergerakan dan perkembangan lele.
Bahan yang perlu disiapkan :
- Siapkan terpal sesuai ukuran yang diinginkan nantinya.
- Kayu, batu bata, papan, atau kerangka besi lainnya.
- Tali, paku dan kawat atau alat penunjang untuk membuat kerangka. Jika kerangka kayu tentu harus membutuhkan palu dan mungkin gergaji.
- Alat lainnya seperti lem atau ember.
Jenis Budidaya Lele
Jika anda telah melakukan pembuatan kolam dan kerangka maka tahap selanjutnya adalah menentukan jenis budidaya dan ternak lele yang diinginkan. Secara garis besar ada 2 jenis ternak lele yang dilakukan oleh petani lele.
- Ternak lele untuk pembibitan. Tujuan ternak ini adalah membudidayakan lele untuk dijual lagi ke peternak lainnya dalam bentuk bibit lele. Untuk budidaya bibit lele memang cukup menguntungkan, karena waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Ukuran lele 2-3 cm dapat diperoleh dalam waktu 1 bulan, dan ukuran sedang 5-7 cm dapat diperoleh dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
- Ternak Lele untuk konsumsi. Lele yang dibudidaya untuk tujuan di konsumsi, artinya budidaya dilakukan sampai lele berukuran besar atau proporsional untuk ukuran konsumsi. Jika Anda ingin berternak lele untuk tujuan konsumsi, ada baiknya memilih jenis lele yang ukurannya sudah cukup sedang 6 – 7 cm agar mudah dan cepat dikembangbiakkan. Biasanya lele ukuran ini dapat dikembangbiakkan dan siap konsumsi pada usia 3 – 4 bulan.
Budidaya ikan lele memang cukup menjanjikan namun budidaya lele yang baik harus memperhatikan berbagai faktor. Pengetahuan akan tempat serta air dan pakan ikan lele akan sangat membantu kesuksesan ternak lele. Lele termasuk ikan air tawar yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga tingkat keberhasilannya lebih baik dibandingkan budidaya jenis ikan lainnya.
Tahapan Cara Budidaya Lele
Jika kolam terpal telah disiapkan, maka tahapan budidaya lele selanjutnya adalah proses memberikan air di kolam tersebut. Selain itu juga ada beberapa tahap untuk memilih bibit lele yang baik.
Penyebab Kegagalan Budidaya Lele
Cara budidaya lele mungkin telah diikuti dengan benar dan teliti, namun faktor kegagalan tidak dapat dihindari di segala macam bisnis, termasuk dalam ternak lele. Ada beberapa faktor yang dapat memungkinkan terjadinya kegagalan dalam beternak lele.
- Hama yang ada dikolam. Hama ini dapat berupa bakteri yang mengganggu bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan lele. Selain itu, hama ini dapat berupa kucing atau binatang lain yang dibiarkan berada di sekitar kolam.
- Terburu buru adalah salah satu faktor kegagalan budidaya ikan lele. Ingin mendapatkan hasil yang cepat dengan memberi makan sebanyak-banyaknya justru berbahaya bagi lele.
- Tidak memisahkan ukuran lele yang besar dan kecil.
- Air tidak pernah di tambahkan atau diganti jika telah kering.
Cara budidaya ikan lele memang menjadi tantangan, kesabaran dalam memulai bisnis ini dibutuhkan agar sukses. Apapun itu, pengalaman ternak lele merupakan guru terbaik untuk anda. Jika anda telah mencoba tentu akan menjadi mahir dalam berternak lele yang baik.
Kamis, 15 Januari 2015
cara mudah kembangkan lobster air tawar
Ternak Lobster
Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hasil Maksimal Untuk Pemula - Budidaya Lobster Air Tawar . Lobster Air Tawar bisa dipasarkan baik sebagai udang konsumsi maupun sebagai hiasan akuarium. Itulah sebabnya prospek lobster jauh lebih terbuka dibandingkan dengan komoditas udang lainnya. Lobster ini dalam waktu singkat menjadi primadona karena bisa dikembangkan di kolam air tawar.Peluang Bisnis dari budidaya Lobster ini cukup prospek jika dikebangkan dengan cara yang benar . Berikut Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hasil Maksimal Untuk Pemula .
Syarat Hidup Lobster Air Tawar :
Lobster Air Tawar biasanya bisa bertahan hidup pada parameter air cukup lebar. Lobster Aiir Tawar juga toleran pada jumlah oksigen terlarut yang rendah. Namun, untuk bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi seperti ini tentunya cukup sulit. Agar bisa tumbuh dengan baik, Lobster Air Tawal membutuhkan kandungan oksigen terlarut diatas 4 ppm. Selain itu, Lobster Air Tawar cukup toleran pada suhu yang sangat dingin sampai suhu panas diatas 35 °C sekalipun. Namun sebagai saran, sebaiknya Lobster Air Tawar dipelihara dalam suhu sekitar 25-29 °C.
Sedangkan untuk tingkat keasaman air,Lobster Air Tawar dapat hidup dalam perairan yang kisaran pH-nya sedikit alkalin yakni antara 7-9. Lobster Air Tawar jarang sekali dijumpai hidup pada perairan dengan dengan pH dibawah 7. Untuk kandungan kapur yang diperlukan bagi media hidup Lobster Air Tawar adalah sedang sampai tinggi. Kondisi ini perlu dikondisikan untuk menjaga kadar kalsium terlarut tetap tinggi sehingga mendukung pembentukan cangkang Lobster Air Tawar.
Pemilihan Indukan Lobster Air Tawar :
Lobster yang akan digunakan sebagai indukan dalam proses pembenihan lobster air tawar harus sudah melalui tahap seleksi indukan agar kualitas bibit yang dihasilkan pada akhirnya nanti adalah bibit yang benar – benar berkualitas baik, dalam artian mempunyai laju pertumbuhan yang cepat dan sehat. Untuk mendapatkan indukan dengan kualitas baik, pembudidaya dapat memperolehnya dari panti induk ataupun mendapatkannya dengan cara melalui proses pembesaran calon indukan sendiri.
Pemberian Pakan Lobster Air Tawar :
Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Untuk pagi cukup 30% dan sore 70%, hal ini karena lobster termasuk hewan nocturnal (aktif pada malam hari). Pakan yang diberikan berupa butiran pelet (yang dapat tenggelam dalam air) dan makanan alami berupa kacang-kacangan, umbi-umbian dan sayuran lainnya yang sebaiknya dimasak terlebih dahulu untuk memudahkan lobster mencernanya.
Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan jumlah lobster yang ada. Usahakan tidak menyisahkan makanan dalam aquarium secara berlebihan, karena akan mempengaruhi kualitas air dan kadar oksigen.
Ketersediaan Oksigen :
Oksigen yang terlarut dalam air merupakan faktor terpenting dalam memelihara semua jenis hewan air, termasuk lobster. Oksigen terlarut dapat diperoleh dari aerator, atau alat-alat aquarium lain yang banyak dijual di toko perlengkapan ikan.
Kualitas air :
Dalam berbudidaya lobster, kualitas air harus senantiasa terjaga. Hal ini untuk menjaga lobster dari berbagai penyakit dan menjaga nafsu makannya.
Tempat Persebunyian :
Lobster merupakan hewan yang membutuhkan tempat untuk bersembunyi, terutama ketika siang hari dan proses molting (pergantian kulit/cangkang).
Tempat persembunyian bisa dibuat dari rooster atau paralaon/PVC dengan ukuran yang disesuaikan dengan tubuh lobster.
Moulting :
Proses moulting (pergantian kulit/cangkang) terjadi karena pertumbuhan badan lobster. Pada saat proses moulting lobster mengeluarkan aroma yang amis sehingga mengundang lobster lain untuk memangsanya. Oleh karena itu untuk meminimalisir terjadinya kanibal perlu diperhatikan kepadatan populasi dan shelter (tempat persembunyian).
Penetasan dan Pemanenan :
Penetasan telur yang dibawa induk betina bisa tetap dilakukan di akuarium dengan memindahkan induk jantan ke lain tempat. Bak penetasan yang dimaksudkan bisa berupa akuarium ukuran 4o cm x 3o cm x 3o cm. Setelah 8-15 hari sejak pemindahan induk-induk yang mengeram. maka juvenil lobster sudah memiliki bentuk yang mirip dengan indukinduknya. Oleh karena itu, saatnya untuk memindahkan benih ini ke kolam yang terpisah dari induknya.
Untuk pembesaran lobster air tawar, sebaliknya dipersiapkan kolam tanah berbentuk persegi panjang. Mempersiapkan kolam seperti untuk pendederan ikan mas dengan cara memupuk kolam dengan kotorar ayam terlebih dahulu. Kolam untuk pembesaran lobster tidak perlu terlalu luas, sesuai dengan lahan yang tersedia. Benih yang ditebarkan berumur 8-15 hari dengan kepadatan 20-30 ekor/m2 luas kolam. Pemeliharaan pertama selama 2 bulan. Selanjutnya, pemeliharaan dilakukan selama 4 bulan untuk memperoleh lobster ukuran ekonomis 20-30 g/ekor.
Demikian Inforasi mengenai Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hasil Maksimal Untuk Pemula untuk sobat yang sedang mencari informasi . Lihat juga Cara Budidaya Ikan Nila Hasil Maksimal Untuk Pemula . Teriakasih
Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hasil Maksimal Untuk Pemula - Budidaya Lobster Air Tawar . Lobster Air Tawar bisa dipasarkan baik sebagai udang konsumsi maupun sebagai hiasan akuarium. Itulah sebabnya prospek lobster jauh lebih terbuka dibandingkan dengan komoditas udang lainnya. Lobster ini dalam waktu singkat menjadi primadona karena bisa dikembangkan di kolam air tawar.Peluang Bisnis dari budidaya Lobster ini cukup prospek jika dikebangkan dengan cara yang benar . Berikut Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hasil Maksimal Untuk Pemula .
Syarat Hidup Lobster Air Tawar :
Lobster Air Tawar biasanya bisa bertahan hidup pada parameter air cukup lebar. Lobster Aiir Tawar juga toleran pada jumlah oksigen terlarut yang rendah. Namun, untuk bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi seperti ini tentunya cukup sulit. Agar bisa tumbuh dengan baik, Lobster Air Tawal membutuhkan kandungan oksigen terlarut diatas 4 ppm. Selain itu, Lobster Air Tawar cukup toleran pada suhu yang sangat dingin sampai suhu panas diatas 35 °C sekalipun. Namun sebagai saran, sebaiknya Lobster Air Tawar dipelihara dalam suhu sekitar 25-29 °C.
Sedangkan untuk tingkat keasaman air,Lobster Air Tawar dapat hidup dalam perairan yang kisaran pH-nya sedikit alkalin yakni antara 7-9. Lobster Air Tawar jarang sekali dijumpai hidup pada perairan dengan dengan pH dibawah 7. Untuk kandungan kapur yang diperlukan bagi media hidup Lobster Air Tawar adalah sedang sampai tinggi. Kondisi ini perlu dikondisikan untuk menjaga kadar kalsium terlarut tetap tinggi sehingga mendukung pembentukan cangkang Lobster Air Tawar.
Pemilihan Indukan Lobster Air Tawar :
Lobster yang akan digunakan sebagai indukan dalam proses pembenihan lobster air tawar harus sudah melalui tahap seleksi indukan agar kualitas bibit yang dihasilkan pada akhirnya nanti adalah bibit yang benar – benar berkualitas baik, dalam artian mempunyai laju pertumbuhan yang cepat dan sehat. Untuk mendapatkan indukan dengan kualitas baik, pembudidaya dapat memperolehnya dari panti induk ataupun mendapatkannya dengan cara melalui proses pembesaran calon indukan sendiri.
Pemberian Pakan Lobster Air Tawar :
Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Untuk pagi cukup 30% dan sore 70%, hal ini karena lobster termasuk hewan nocturnal (aktif pada malam hari). Pakan yang diberikan berupa butiran pelet (yang dapat tenggelam dalam air) dan makanan alami berupa kacang-kacangan, umbi-umbian dan sayuran lainnya yang sebaiknya dimasak terlebih dahulu untuk memudahkan lobster mencernanya.
Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan jumlah lobster yang ada. Usahakan tidak menyisahkan makanan dalam aquarium secara berlebihan, karena akan mempengaruhi kualitas air dan kadar oksigen.
Ketersediaan Oksigen :
Oksigen yang terlarut dalam air merupakan faktor terpenting dalam memelihara semua jenis hewan air, termasuk lobster. Oksigen terlarut dapat diperoleh dari aerator, atau alat-alat aquarium lain yang banyak dijual di toko perlengkapan ikan.
Kualitas air :
Dalam berbudidaya lobster, kualitas air harus senantiasa terjaga. Hal ini untuk menjaga lobster dari berbagai penyakit dan menjaga nafsu makannya.
Tempat Persebunyian :
Lobster merupakan hewan yang membutuhkan tempat untuk bersembunyi, terutama ketika siang hari dan proses molting (pergantian kulit/cangkang).
Tempat persembunyian bisa dibuat dari rooster atau paralaon/PVC dengan ukuran yang disesuaikan dengan tubuh lobster.
Moulting :
Proses moulting (pergantian kulit/cangkang) terjadi karena pertumbuhan badan lobster. Pada saat proses moulting lobster mengeluarkan aroma yang amis sehingga mengundang lobster lain untuk memangsanya. Oleh karena itu untuk meminimalisir terjadinya kanibal perlu diperhatikan kepadatan populasi dan shelter (tempat persembunyian).
Penetasan dan Pemanenan :
Penetasan telur yang dibawa induk betina bisa tetap dilakukan di akuarium dengan memindahkan induk jantan ke lain tempat. Bak penetasan yang dimaksudkan bisa berupa akuarium ukuran 4o cm x 3o cm x 3o cm. Setelah 8-15 hari sejak pemindahan induk-induk yang mengeram. maka juvenil lobster sudah memiliki bentuk yang mirip dengan indukinduknya. Oleh karena itu, saatnya untuk memindahkan benih ini ke kolam yang terpisah dari induknya.
Untuk pembesaran lobster air tawar, sebaliknya dipersiapkan kolam tanah berbentuk persegi panjang. Mempersiapkan kolam seperti untuk pendederan ikan mas dengan cara memupuk kolam dengan kotorar ayam terlebih dahulu. Kolam untuk pembesaran lobster tidak perlu terlalu luas, sesuai dengan lahan yang tersedia. Benih yang ditebarkan berumur 8-15 hari dengan kepadatan 20-30 ekor/m2 luas kolam. Pemeliharaan pertama selama 2 bulan. Selanjutnya, pemeliharaan dilakukan selama 4 bulan untuk memperoleh lobster ukuran ekonomis 20-30 g/ekor.
Demikian Inforasi mengenai Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hasil Maksimal Untuk Pemula untuk sobat yang sedang mencari informasi . Lihat juga Cara Budidaya Ikan Nila Hasil Maksimal Untuk Pemula . Teriakasih
cara mudah budidaya lobster
Suka menkonsumsi lopster, atau hanya suka dengan bentuknya saja yang unik??? Bagaimana jika mencoba memelihara atau membudidayaknnya di air tawar?? Wah pasti jadi aktivitas baru yang menguntungkan pastinya. Sebenarnya ada cukup banyak jenis lobster air tawar. Namun pada kali ini kita akan berbagi pengetahuan mengenai budidaya lobster air tawar (cherax quadricarinatus) atau lebih familiar disebut dengan redclaw, karena ketika dewasa lobster tersebut terdapat warna merah pada capit bagian luarnya. Terutama akan sangat terlihat jelas pada jenis pejantan.
Umumnya untuk membedakan antara jenis betina dan jantan, adalah dengan melihat warna capitnya. Jika ada warna merahnya, berarti lobster tersebut jantan. Lobster jenis air tawar ini sangat mudah untuk dipelihara dan dibudidaya. Karena jenis ini sangat kuat hidup di berbagai kondisi. Dan jenis ini termasuk omnivora, karena jenis ini selain makan pur, lobster jenis ini juga doyan makan tumbuh-tumbuhan seperti eceng godok. Bahkan terkadang ketika diberi nasi pun akan dimakan.
Untuk membudidayakan lobster ini sebenarnya sangat mudah. Tergantung ingin pake cara profesional atau cara rumahan. Kali ini yang akan kita tunjukkan adalah cara budidaya skala rumahan, sebab dengan cara rumahan tak perlu menggunakan lahan yang luas dan tentunya biaya juga sidikit.
Cara budidaya lobster yaitu:
Sediakan terpal untuk kolam/ plastik yang cukup tebal
Pastikan lokasi di sekitar rumah yang kontur tanahnya rata dan usahakan lokasi tersebut tak terlalu banyak terkena sinar matahari namun jangan sampai pula tak ada cahaya mataharinya, bisa dibilang cahaya mataharinya cukup.
Buatlah kolam dengan media terpal/ plastik dengan ukuran 1 m x 2 m dengan tinggi kolam sekitar 80 cm.
Selanjutnya Isi dengan air bersih dengan ketinggian air skitar 60 cm, tinggi air jangan sampai sesuai dengan tinggi kolam karena lobster bisa kabur. Jadi usahakan ketinggian air kurang 10-30 cm dari tinggi kolam.
Masukanlah eceng gondok/ sejenisnya, karena lobster sangat menyukai tanaman tersebut.
Kemudian masukan lobsternya, usahakan jenis betina lebih banyak dari jenis pejantan.
Ketika lobster betina sudah terlihat mempunyai telur maka segera dipisahkan ke kolam lain. Sebab lobster termasuk kanibal. Biarkan si betina menetaskan telurnya pada kolam terpisah.
Jika telur telah menetas, pindahkan betina tersebut dari kolam penetasan.
Berilah makan secara rutin anak lobster tersebut. Dan sekitar beberapa bulan kemudian, lobster tersebut akan tumbuh dewasa.
Membudidayakan lobster skala rumahan memang tergolong mudah, karena dengan jumlah yang terbatas pasti akan lebih ringan dari segi perawatan. Tak ada salahnya juga jika dirasa prospeknya bagus untuk membuat kolam yang lebih banyak lagi. Untuk bisa berhasil dalam budidaya lobster ini, cobalah dari yang sedikit dulu, lalu kembangkan dengan jumlah yang lebih banyak. Semoga sukses.
Share !
Umumnya untuk membedakan antara jenis betina dan jantan, adalah dengan melihat warna capitnya. Jika ada warna merahnya, berarti lobster tersebut jantan. Lobster jenis air tawar ini sangat mudah untuk dipelihara dan dibudidaya. Karena jenis ini sangat kuat hidup di berbagai kondisi. Dan jenis ini termasuk omnivora, karena jenis ini selain makan pur, lobster jenis ini juga doyan makan tumbuh-tumbuhan seperti eceng godok. Bahkan terkadang ketika diberi nasi pun akan dimakan.
Untuk membudidayakan lobster ini sebenarnya sangat mudah. Tergantung ingin pake cara profesional atau cara rumahan. Kali ini yang akan kita tunjukkan adalah cara budidaya skala rumahan, sebab dengan cara rumahan tak perlu menggunakan lahan yang luas dan tentunya biaya juga sidikit.
Cara budidaya lobster yaitu:
Sediakan terpal untuk kolam/ plastik yang cukup tebal
Pastikan lokasi di sekitar rumah yang kontur tanahnya rata dan usahakan lokasi tersebut tak terlalu banyak terkena sinar matahari namun jangan sampai pula tak ada cahaya mataharinya, bisa dibilang cahaya mataharinya cukup.
Buatlah kolam dengan media terpal/ plastik dengan ukuran 1 m x 2 m dengan tinggi kolam sekitar 80 cm.
Selanjutnya Isi dengan air bersih dengan ketinggian air skitar 60 cm, tinggi air jangan sampai sesuai dengan tinggi kolam karena lobster bisa kabur. Jadi usahakan ketinggian air kurang 10-30 cm dari tinggi kolam.
Masukanlah eceng gondok/ sejenisnya, karena lobster sangat menyukai tanaman tersebut.
Kemudian masukan lobsternya, usahakan jenis betina lebih banyak dari jenis pejantan.
Ketika lobster betina sudah terlihat mempunyai telur maka segera dipisahkan ke kolam lain. Sebab lobster termasuk kanibal. Biarkan si betina menetaskan telurnya pada kolam terpisah.
Jika telur telah menetas, pindahkan betina tersebut dari kolam penetasan.
Berilah makan secara rutin anak lobster tersebut. Dan sekitar beberapa bulan kemudian, lobster tersebut akan tumbuh dewasa.
Membudidayakan lobster skala rumahan memang tergolong mudah, karena dengan jumlah yang terbatas pasti akan lebih ringan dari segi perawatan. Tak ada salahnya juga jika dirasa prospeknya bagus untuk membuat kolam yang lebih banyak lagi. Untuk bisa berhasil dalam budidaya lobster ini, cobalah dari yang sedikit dulu, lalu kembangkan dengan jumlah yang lebih banyak. Semoga sukses.
Share !
Langganan:
Postingan (Atom)